Powered By Blogger

Selasa, 14 Desember 2010

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SYNDROMA MAL-ABSORBSI

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN SYNDROMA MAL-ABSORBSI
Pengertian
Syndroma Mal-absorbsi adalah kumpulan gejala dan tanda-tanda yang diakibatkan oleh absorbsi lemaknon adekuat didalam usus halus. (Barbara C. Long, 1985).
Usus halus merupakan tempat proses pencernaan dan absorbsi nutrition yang utama, khususnya lemak dengan adanya enzyme-enzym pancreas, empedu serta enzy-enzym yang dihasilkan oleh usus sendiri.
Lemak makanan merupakan sumber energi yang utama bagi tubuh, pelarut vitamin A,D,E,K serta sumber lemak esensial. Pada syndrome malabsorbsi ini, vitamin-vitamin yang larut dalam lemak juga mengalami gangguan absorbsi sehingga malabsorbsi lemak selalu disertai malabsorbsi vitamin A,D,E,K. Dalam berbagai keadaan malabsorbsi lemak sering disertai dengan menurunnya absorbsi protein, karbohidrat dan mineral. Gejala yang ditampakkan tergantung pada berat ringannya malabsorbsi serta tergantung pula pada malabsorbsi jenis nutrient tertentu.

Etiologi
Dihubungkan pada gangguan pencernaan dan absorbsi nutrient di dalam usus halus.

Patofisiologi
Malabsorbsi diakibatkan oleh tiga hal yaitu :
1. Gangguan fungsi percernaan (phase Intra Lumen)
Pada keadaan ini nutrient tidak dapat dipecahkan menjadi bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus. Karbohidrat diserap dalam bentuk mono sacharida / glukosa. Protein diserap dalam bentuk asam amino. Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Gangguan ini terjadi bila :
• Enzym lipase pancreas kurang.
• Cairan lambung khususnya gasterin kurang.
• Konjugasi garam empedu kurang.
Keadaan-keadaan ini dapat terjadi pada ;
• Sub total gastrectomy.
• Pankreatitis
• Ca. Pankreas.
• Penyakit Lever.
• Obstruksi saluran empedu.

2. Gangguan Mukosa Usus Halus (Phase Mukosal).
Pada keadaan ini nutrient telah dibentuk menjadi bentuk-bentuk yang dapat diserap oleh villi-villi usus halus, namun bentuk-bentuk tidak dapat diserang oleh gangguan pada mukosa usus halus / villi-villi. Normalnya mukosa usus halus menghasilkan enzyme diantaranya enterokinase. Enzyme ini mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin, selanjutkan tripsin mengubah protein menjadi polypeptide. Mukosa usus menghasilkan enzyme disacharidase yaitu lactosa, maltosa dan sukrosa.. Maltase mencegah maltose menjadi dua glukosa. Sukrose atau invertase memecah skrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Keadaan ini dapat terjadi pula pada :
- Defisiensi Lactase.
- Celiac Disease
- Tropical Sprue.
- Enteritis Alergic
- Small Bowel Ischemic
- Radiation Enteritis
- Croh’s Disease

3. Gangguan pengangkutan Nutrien ke dalam pembuluh limpa dan pembuluh darah (Phase Transit).
Gangguan ini terjadi bila terdapat obstruksi limphatik seperti pada lymphoma dan gangguan supply darah seperti pada thrombus mesenteric superior.

Gejala-gejala / Tanda-tanda :
Berbagai macam tnda atau gejala pada Malabsorbsi, yaitu :
.
• .Feces tampak bercahaya, berminyak, licin dan terbatas, berbau (Steatorhoe)
• Dalam air feces mengapung.
• Berat badan rendah.
• Pucat, lemas, badan lesu
• Anorexia.
• Mudah terkena infeksi.
• Mudah berdarah (Echynosis,hematuria)
• Nyeri otot / tulang.
• Tulang rapuh, mudah terkena fraktur.
• Kulit kasar dan kering, hyperfigmentasi.
• Flatulence.
• Hypokalsemia, anemi.
• Pheriperal, neuritis.
• Edema periper.

PENATALAKSANAAN
1.Diet :
Tinggi kalori dan protein serta rendah lemak.
Menghindarkan makanan makanan yang mengandung penyebab malabsorbsi seperti susu yang banyak mengandung lactose (Intoleranse Lactose)

2.Medikamentosa.
Pada Malabsorbsi congenital,terapibersifat symptomatic seperti pemberian preparat besi dan vitamin pada klien anemi serta transpusi darah bila perlu.
Terapi pada malabsorbsi yang didapat ditujukan pada etiologi seperti enteritis kronis yang menyebabkan kerusakan mukosa halus.
Obstruksi pancreas yang menyebabkan enzyme-enzym pancreas tidak dapat masuk ke dalam usus halus.

3.Penyuluhan :
Ditujukan kepada klien dan keluarga. Mencakup penyakit dan diet yang diperlukan. Perawatan membantu klien dalam mengatasi perubahan pola makan.


ASUHAN KEPERAWATAN.

1. Pengkajian :
a. Data Subjektif
Aanamnesa terhadap klien dan keluarga :
.Riwayat Penyakit
- Sejak kapan terjadi
- Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama.
- Tindakan-tindakan apakah yang sudah pernah dilakukan

.Keluhan Sekarang
- Badan lemas tidak ada gairah.
- Diare.
- Rasa tidak enak di perut.
- Pusing-pusing.
- Nyeri sendi

b. Data Objectif
- Ffeces tampak bercahaya / mengkilat dan licin
- Feces cair sampai sepertiodol dan berbau busuk
- Flatulence disrensipada perut.
- Berat badan menurun (tidak sesuai usia)
- Tanda-tanda defisiensi vitamin seperti mudah berdarah, anemia / pucat.
- Tanda-tanda defisiensi protein seperti edema perifer, kulit kering dan kasar.
- Pada pemeriksaan darah terdapat Hb rendah, hypokalsemia hypoproteinemi, enzyme pencernaan tidak adekuat.


2.Analisa Data.
Dari hasil pengkajian data diperoleh berbagai masalah keperawatan. Kemungkianan diagnosa keperawatan yang terdapat pada klien dengan malabsorbsi adalah :
- GAngguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan gangguan absorbsi di usus halus.
- Gangguan eliminasi : sehubungan dengan gangguan absorbsi lactosa.
- Gangguan rasa nyaman : nyeri pada perut sehubungan dengan gangguan absorbsi lactosa.
- Potensia terjadinya gangguan integritas kulit sehubungan gangguan absorbsi di usus halus.


Tujuan dirumuskan sesuai dengan permasalah, misalnya :
a.Tujuan jangka panjang (Goal).
- Kebutuhan nutrisi terpenuhi
- Diare berkurang.
- Rasa nyaman terpenuhi
- Gangguan integritas kulit tidak terjadi.

b.Tujuan jangka pendek
- Dalam waktu 2 bulan berat badan naik 0,5 kg.
- Klien mengkonsumsi makanan yang dapat ditolerir tubuh.,
- Dalam waktu satu minggu konsistensi feces menjadi lembek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar