Powered By Blogger

Selasa, 14 Desember 2010

kanker dan alergi

"Kanker; Cara Mengobati dan Mendeteksinya"

Seringkali kita mendengar, membaca bahkan menerima
kabar bahwa si A terkena "Kanker", tapi kebanyakan
dari kita tidak terlalu mengerti mengenai kata
"Kanker" ini. Jadi apakah "kanker" itu? Dan
bagaimanakah cara mengobatinya?
Tubuh kita terdiri dari banyak jenis sel dan dalam
keadaan normal (fisiologis), sel-sel tersebut
berkembang biak untuk memproduksi sel-sel lainnya
hanya jika tubuh kita membutuhkannya.. Tetapi
kadangkala dapat saja terjadi keadaan dimana sel-sel
tersebut terus tumbuh walaupun tubuh kita tidak
membutuhkannya lagi. Sel-sel yang terus tumbuh
berlebihan ini disebut sebagai tumor, dan tumor
sendiri digolongkan menjadi dua, yaitu tumor ganas dan
tumor jinak. Suatu tumor didefinisikan jinak, bila
sel-sel yang berkelebihan tersebut hanya membentuk
jaringan padat dan dapat segera diambil, dan keadaan
ini tidak terlalu berbahaya. Dilain pihak, tumor ganas
didefinisikan sebagai kanker, dalam arti sel-sel tubuh
berkembang biak tidak terkendali. Sel-sel kanker ini
dapat menyebar ke daerah tubuh yang lain yang berbeda
dari asalnya, dan peristiwa ini disebut metastasis.
Bila kanker sudah mencapai tahap metastasis, maka
kanker ini akan sulit sekali untuk disembuhkan karena
sudah menyebar terlalu luas.
Kanker dapat diobati dengan dua cara: yaitu dengan
cara lokal dan sistimatik, bahkan kadang-kadang kedua
metode pengobatan ini digunakan bersama-sama. Terapi
lokal dengan operasi digunakan untuk mengangkat kanker
di area tertentu. Terapi radiasi, yaitu penggunaan
x-ray dosis tinggi bertujuan untuk menghancurkan sel
kanker. Sedangkan terapi sistemik digunakan untuk
menghancurkan atau mengontrol kanker sel di seluruh
tubuh.
Pada kesempatan ini, saya akan menerangkan secara
garis besar mengenai terapi sistemik untuk mengobati
penyakit kanker. Beberapa contoh perawatan terapi
sistemik diantara lain adalah terapi hormon, terapi
biologi, dan chemotherapy. Terapi hormon bertujuan
untuk mencegah sel kanker mendapatkan hormon yang
dibutuhkan oleh sel kanker tersebut untuk berkembang
biak. Terapi ini melibatkan penggunaan obat yang dapat
mencegah penggunaan hormon oleh sel kanker, seperti
Tamoxifen atau bahkan pengangkatan ovarium yang
berfungsi membuat hormon di tubuh pada penderita
wanita. Terapi biologi ditujukan untuk meningkatkan
pertahanan tubuh terhadap kanker. Salah satu contoh
obatnya adalah Herceptin®, yang pada dasarnya adalah
antibodi buatan untuk menambah sistem kekebalan tubuh.
Sedangkan Chemotherapy ialah penggunaan obat untuk
menghancurkan sel kanker.
Obat-obat anti kanker atau chemotherapy ini ada
bermacam-macam dan berbeda fungsinya tergantung dari
jenis sel kanker sendiri. Secara umum, chemotherapy
ini bertujuan untuk menghancurkan sel-sel yang
berkembang biak dengan cepat, maka sebagai akibatnya,
tidak hanya sel-sel kanker saja yang terpengaruh,
tetapi juga sel-sel rambut dan sel-sel darah putih.
Maka dari itu, salah satu efek samping chemotherapy
adalah rontoknya rambut dan penurunan kekebalan tubuh.
Namun untungnya, sel-sel rambut dan sel darah putih
ini biasanya kembali ke fungsinya yang normal setelah
pengobatan.
Beberapa obat chemotherapy yang banyak digunakan
contohnya adalah:
1. Taxol® Taxol diisolasi dari pohon yew dan berfungsi
untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Taxol®
sekarang merupakan salah satu pilihan utama untuk
mengobati kanker payudara dan ovarium.
2. Cisplatin. Cisplatin yang mengandung logam platinum
ini bekerja dengan cara menempelkan diri pada DNA
(deoxyribonucleic acid) sel kanker dan mencegah
pertumbuhannya. Cisplatin terbukti sangat efektif
untuk mengobati bermacam-macam jenis kanker.
3. Bleomycin. Obat ini bekerja dengan cara menempel
dan kemudian masuk ke dalam DNA sel kanker dengan
tujuan akhir untuk merusak struktur DNA sel kanker
tersebut.

Kemungkian penyembuhan dari penyakit Kanker akan
sangat tinggi sekali bila kanker tersebut bisa
dideteksi pada saat stadium awal. Apa sajakah metode
pendeteksian kanker yang tersedia? Salah satu metode
mendeteksi kanker yang tersedia sekarang ini adalah
dengan dengan cara imaging. Metode imaging bisa
dilakukan dengan 3 tehnik, yang pertama adalah MRI
(Magnetic Resonance Imaging). CT-Scan, dan terakhir
adalah dengan cara PET (Positron Emission Tomography).
PET merupakan metode terbaru dan termodern sampai saat
ini. PET merupakan salah satu teknik imaging dimana
zat radioaktif molekul disuntikkan ke dalam tubuh
pasien dan signal yang dikeluarkannya diikuti oleh
scanner sehingga image seluruh tubuh, termasuk sel-sel
yang terkena kanker dapat direkam (sel kanker akan
memberikan gambaran/image yang berbeda dengan jaringan
tubuh yang normal).
Sebagai kata penutup, berikut ini adalah web site-web
site yang dapat dicek untuk mencari informasi lebih
lanjut tentang kanker pada umumnya:
http://www.cancer.org, www.cancernet.nci.nih.gov,
www.cancertrack.com, dan www.nci.nih.gov/cancercenters
/centerslist.html (memuat daftar pusat pengobatan
kanker di Amerika).

Penulis, Paula Gunawan, mendapatkan BS dalam bidang
kimia dari University of Wisconsin Madison, dan MS
dalam bidang kimia dari UCLA. Saat ini sedang bekerja
sebagai research assistant di Crump Institute for
Molecular Imaging, Department of Molecular and Medical
Pharmacology, UCLA. Crump Institute adalah institusi
yang menemukan dan mempelopori penggunaan teknik PET
dalam bidang kedokteran.

+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Alergi (Allergies)

Yang biasa dimaksud dengan alergi adalah reaksi
berlebihan dari system kekebalan tubuh terhadap benda
asing (yang menempel ataupun masuk ke dalam tubuh).
Zat asing yang menyebabkan alergi disebut alergen
(allergen)
Ketika seseorang kontak dengan alergen, maka akan
terjadi reaksi alergi yangmanifestasinya dapat berupa:
gatal-gatal, mata dan hidung berair, asma,
mengi (wheezing) dan batuk.
Pada kesempatan ini, saya akan lebih memfokuskan
alergi yang disebabkan olehalergen yang lumrah
ditemukan sehari-hari (debu, serbuk/pollen, makanan,
lateks, bulu/kulit binatang). Alergi terhadap obat
biasanya akan lebih berat dan memerlukan tindakan
medik khusus.

Reaksi Alergi
Reaksi alergi adalah akibat interaksi dari tiga faktor
di dalam tubuh:
* Alergen. Alergen termasuk di dalamnya serbuk/pollen,
spora/mold, makanan tertentu, lateks, bulu/kulit
binatang, dan lainnya.
* Sel Mast (Mast cells). Sel Mast adalah salah jenis
dari sel darah putih, ditemukan di seluruh bagian
tubuh, tetapi lebih banyak dijumpai di bagian tubuh
tertentu, seperti kulit, lidah, selaput di hidung dan
saluran cerna, paru dan saluran napas bagian atas.
* Immunoglobulin E (IgE). Sejenis protein, yang
berfungsi sebagai antibody terhadap alergen spesifik.
IgE ini akan meliputi permukaan sel mast pada jaringan
tubuh.


Pada saat seseorang terpapar dengan benda
asing/alergen untuk pertama kali, tidak akan langsung
mendapat reaksi alergi. Yang terjadi adalah
'perekaman' terhadap alergen tersebut dan produksi IgE
(antibodi), spesifik terhadap alergen tersebut. Pada
kontak yang berikutnya, alergen akan disambut dengan
reaksi antibodi, sel mast akan pecah dan terjadi
serangkaian reaksi kimia. Gejala yang timbul
tergantung letak kontak dengan alergen, tetapi bisa
juga terjadi reaksi di seluruh tubuh. Reaksi yang
terjadi berupa pembengkakan jaringan, gatal-gatal,
pelebaran pembuluh darah (kulit kemerahan, mata
merah), peningkatan sekresi cairan (hidung dan mata
berair) dan kontraksi pada otot polos (misalnya pada
saluran napas/bronkitis, menyebabkan mengi/wheezing)
Kalau alergen terdapat di udara, maka reaksi alergi
akan terjadi pada mata, hidung dan mata. Kalau alergen
masuk ke dalam saluran cerna, maka rekasi akan terjadi
di mulut, lambung dan usus. Kadangkala, reaksi
peradangan kimia yang ditimbulkan bisa sangat hebat
dan meliputi seluruh tubuh sehingga menimbulkan
biduran/hives, tekanan darah rendah, shock dan hilang
kesadaran. Keadaan ini disebut anafilaksis dan sangat
berbahaya.

Apa yang biasa menyebabkan alergi?
Seseorang dapat alergik terhadap bermacam zat, yang
paling sering terhadap serbuk/pollen, spora/molds,
kutu debu/mites, bulu/kulit binatang (animal dander).
Gejala yang ditimbulkan bisa berupa bersin-bersin,
hidung mampet (congestion), mata berair. Terapinya
dengan antihistamin, steroid dan nasal cromolyn (untuk
hidung), atau obat tetes mata mengandung anti histamin
dan/atau steroid. Untuk orang yang gejalanya menetap,
perlu dicari allergen yang spesifik yang menyebabkan
alergi dan dicoba sebisa mungkin menghindari kontak
dengan alergen, disertai terapi immunologi.
Lateks dan makanan tertentu bisa menyebabkan alergi.
Alergi karena lateks (rubber glove) biasanya paling
nyata terdapat pada bagian tubuh yang kontak langsung
dengan bahan tersebut. Terapinya adalah menghindari
kontak dengan bahan lateks. Jika anda memang alergi
terhadap lateks, sangat dianjurkan untuk memakai
gelang MedicAlert dan membawa epinephrine kit setiap
saat.
Alergi makanan spesifik terhadap makanan tertentu;
biasanya timbul beberapamenit setelah mengkonsumsi dan
bisa sangat hebat reaksinya. Susu, ikan, kerang,
kacang-kacangan, gandum dan telur adalah yang paling
sering menyebabkan alergi makanan.
Beberapa gigitan serangga juga bisa menyebabkan
alergi. Biasanya di sekitar gigitan akan terlihat
bengkak dan kemerahan. Tetapi, pada beberapa orang
reaksinya bisa sangat hebat dan bisa mengancam nyawa.
Gejala alergi meliputi gatal-gatal, bengkak, susah
bernapas atau menelan dan lain-lain. Untuk
mengatasinya bisa meminum anti histamin seperti
benadryl.


Tips Alergi:
Beberapa langkah yang dianjurkan oleh The American
Academy of Allergy, Asthma and Immunology untuk
menghindari alergi musiman, seperti rhinitis alergika
dan hay fever:

* Tetap berada di dalam rumah ketika pollen counts
menunjukkan derajat yang tinggi dan pada saat angin
kencang di mana pollen dan debu berterbangan
* Usahakan jendela rumah dan mobil tertutup selalu
* Gunakan pengatur suhu ruangan dan kelembaban
(dehumidifier)
* Mandi dan ganti baju sehabis setiap kegiatan di luar
ruangan
* Jangan mengeringkan pakaian dengan menggantung.
Gunakan pengering berventilasi (vented dryer). Pakaian
yang digantung akan menangkap mold dan pollen.
* Usahakan orang lain mengerjakan kebun anda.
(ditulis oleh dr. Togu Tobing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar