Powered By Blogger

Jumat, 23 Juli 2010

asi sebagai sistem imun

Article Index
Kupas : Air susu Ibu dan Kekebalan Tubuh

Kekebalan-Tubuh-Pada-ASI

Pertahanan-Spesifik-ASI

All Pages


Air susu ibu selain sebagai sumber nutrisi dapat memberik perlindungan kepada bayi melalui berbagai komponen zat kekebalan yang dikandungnya. berbagai telaah ilmiah telah dilakukan oleh para ahli terhadap komposisi ASI dan pengaruhnya terhadap kesehatan bayi. Pesan yang dapat disampaikan adalah ASI mengandung nutrisi esensial yang cukup untuk bayi walaupun ibu dalam kondisi kurang gizi sekalipun dan mampu mengatasi infeksi melalui komponen sel fagosit (pemusnah) dan imunoglobulin (antibodi). Komponen ASI lain yang juga mempunyai efek perlindungan, antara lain sitokin, laktoferin, lisozim, dan musin. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut terntang komponen-komponen tersebut.

Sistem kekebalan tubuh manusia

Setiap makhluk yang lahir dibekali sistem kekebalan tubuh oleh sang pencipta baik makhluk yang sangat sederhana yaitu binatang bersel satu seperti amuba maupun makhluk yang paling sempurna seperti manusia. Tingkat kekebalan tubuh yang dimiliki juga bervariasi. secara garis besar sistem kekebalan tubuh manusia dibagi 2 jenis yaitu:

Kekebalan tubuh tidak spesifik.

Kekebalan tubuh tidak spesifik adalah sistem kekebalan tubuh yang ditujukan untuk menangkal masuknya berbagai zat asing dari luar tubuh yang dapat menimbulkan kekerasan/penyakit. seperti bakteri, virus, parasit atau zat berbahaya lainya. Yang termasuk sistem kekebalan atau pertahanan tubuh tidak spesifik ialah:

1. Pertahanan fisik : kulit, selaput lendir
2. kimiawi : enzim, keasaman lambung.
3. mekanik : gerakan usus, rambut getar selaput lendir.
4. fagositosis : pemusnahan kuman/zat asing oleh sel darah putih.
5. Zat komplemen yang berfungsing pada berbagai proses pemusnahan kuman/zat asing.

Kerusakan pada sistem pertahanan ini akan memudahkan masuknya kuman/zat asing ke dalam tubuh. misalnya kulit yang luka, gangguan keasaman lambung, gangguan gerakan usus atau gangguan proses pemusnahan kuman/zat asing oleh leukosi (sel darah putih)

Kekebalan tubuh spesifik.

Apabila kuman/zat asing yang masuk tidak dapat ditangkal oleh sistem kekebalan tubuh tidak spesifik maka diperlukan sitem kekebalan dengan tingkat yang lebih tinggi atau sistem kekebalan spesifik. ada 2 jenis kekebalan spesifik, yaitu (1) kekebalan selular (sel limfosit T) dan (2) kekebalan humoral (sel limfosit B yang memproduksi antibodi). Kekebalan ini hanya berperan pada kuman/zat asing yang sudah dikenal, artinya jenis kuman/zat asing tersebut sudah pernah atau lebih dari satu kali masuk ke dalam tubuh manusia.



Sistem kekebalan pada ASI

Air susu ibu sering disebut sebagai "darah putih" karena mengandung sel-sel yang penting dalam pemusnahan (fagosit) kuman dan merupakan perlindungan pertama pada saluran erna bayi. Para ahli menemukan makrofag dan limfosit di dalam ASI. Sama seperti sistim imun pada umumnya, ASI juga memiliki sistem pertahanan (sistem imun) tidak spesifik dan spesifik.

Pertahanan tidak spesifik ASI.

Di dalam ASI terdapat banyak sel, terutama pada minggu-minggu pertama menyusui. Kolostrum dan ASI dini mengandung 1-3 juta sel darah putih (leukosit) per ml. pada ASI matur, yaitu ASI setelah 2-3 bulan menyusui, jumlah sel ini menurun menjadi 1000 sel per ml yang terdiri dari monosit/makrofag (59-63%), sel neutrofil (18-23%), dan sel limfosit (7-13%) ASI juga mengandung faktor pelindung (protektif) yang larut dalam ASI seperti enzim lisozim, laktoferin (sebagai pengikat zat besi) sitokin (zat yang dihasilkan oleh sel kekebalan untuk mempengaruhi fungsi sel lain), dan protein yang dapat mengikat vitam B12, faktor bifidus, enzim-enzim dan antioksidan.

Sel Makrofag

Sel makrofag ASI merupakan sel fagosit (pemusnah bakteri) aktif sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada saluran cerna. selain sifat pemusnah sel makrofag juga memproduksi enzim lisozim, zan komplemen (komponen cairan tubuh yang berperan dalam perusakan bakteri), laktoferin, sitokin serta enzimlainnya yang berguna untuk melawan bakteri patogen. Makrofag pada ASI dapat mencegah infeksi saluran cerna melalui enzim yang diproduksinya.

Sel neutrofil

Neutrofil yang terdapat di dalam ASI mengandung slgA yang dianggap sebagai alat transpor lgA dari ibu ke bayi.peran neutrofil ASI lebih ditunjukan pada pertahanan jaringan payudara ibu agar tidak terjadi infeksi pada permulaan laktasi.

lisozim

Lisozim dapat menghancurkan dinding sel bakteri yang terdapat pada selaput lendir saluran cerna.

Komplemen

Komplemen adalah protein yang berfungsi sebagai penanda sehingga bakteri yang ditempel oleh komplemen dapat dengan mudah dikenal oleh sel pemusnah. disamping itu, komplemen sendiri secara langsung dapat menghancurkan bakteri.

Sitokin

Sitokin meningkatkan jumlah antibodi igA kelenjar ASI. Sitokin yang berperan dalam sistem imun di dalam ASI adalah IL-I (interleukin-I) yang berfungsi mengaktifkan sel limposit T.

Laktoferin

Laktoferin bersifat bakteriostatik (menghambat pertumbuhan bahan bakteri). efek ini dicapai dengan mengikat besi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan sebagian besar bakteri patogen.

Peroksidase

Peroksidase adalah enzim yang dapat menghancurkan kuman patogen. berbeda dengan susu sapi. ASI tidak mengandung laktoperoksidase yang dapat menyebabkan peradangan di dinding usus bayi, kalaupun kadarnya kecil.

Faktor protektif lain

ASI juga mengandung protein yang dapat mengikat vitamin B12 sehingga dapat mengontrol pertumbuhan mikroorganisme di dalam saluran cerna. makin banyak B12 yang diikat oleh protein mengakibatkan makin sedikit vitamin B12 yang digunakan oleh bakteri patogen.


Pertahanan Spesifik ASI.

mekanisme pertahan spesifik oleh ASI diperantarai oleh limfosit T dan antibodi.

Limposit T

Sel limfosit T merupakan 80% dari sel limfosit yang terdapat dalam ASI. sel limfosit T dapat menghancurkan kapsul bakteri E Coli dan mentransfer kekebalan selular dari ibu ke bayi yang disusuinya.

Imunoglobulin(antibodi)

Imunoglobulin dihasilkan oleh sel limfosit B. sel limfosit B terutama memproduksi sekretori lgA yang tahan terhadap enzim penghancur protein (tripsin, pepsin) di saluran cerna bayi dan keasaman lambung. imunoglobulin M (lgM) akan ditransfer pada awal kehidupan bayi sebagai perlindungan terhadap E.coli dan polio, bila ibu sudah pernah terpajan sebelumnya dengan bakteri/virus tersebut.

Air susu ibu juga dilaporkan dapat meningkatkan jumlah sigA pada saluran nafas dan kelenjar ludah bayi usia 4 hari. Hal ini dibuktikan dengan lebih rendahnya kejadian penyakit darang telingan tengah, pneumonia, penyebaran bakteri ke bagian tubuh lainya, meningitis (radang selaput otak), dan infeksi saluran kemih pada bayi yang mendapat ASI dibandingkan bayi yang mendapat susu formula. fakta ini lebih nyata pada 6 bulan pertama dan dapat terlihat sampai tahun kedua. Demikian pula angka kematian bayi yang mendapat ASI lebih rendah dibanding bayi yang mendapat susu formula.

IgA Sekretori (slgA)

Imunoglobulin A banyak ditemukan pada permukaan saluran cerna dan saluran nafas. Dua molekul imunoglubulin A bergabung komponen sekretori membentuk lgA skretori. Fungsi utamanya adalah mencegah melekatnya kuman patogen pada dinding saluran cerna dan menghambat kperkembangan kuman di dalam saluran cerna.

Kolostrum

Kolostrum mengandung slgA dengan kadar sampai 5000 mg/dl yang cukup untuk melapisi permukaan saluran cerna bayi terhadap berbagai bakteri patogen dan virus. Begitu pula dengan antibodi lainya, paling banyak terdapat dalam kolostrum. Selain itu, terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas termasuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Perbedaan usia ibu mempunyai pengaruh terhadap kadar antibodi yang terkandung kolostrum. ibu yang masih remaja, kolostrumnya memiliki kadar lgA dan lgM sekretorik lebih banyak dibanding ibu yang usianya lebih tua.

Diambil dari buku : Bedah ASI - IDAI Cabang DKI Jakarta
ditulis oleh : Zakiudin Munasir dan Nia Kurnia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar