Powered By Blogger

Minggu, 25 Juli 2010

RABIES

Penyakit Rabies di Indonesia ditemukan baik dikota, maupun di pedesaan dengan sumber penularan utama anjing, kucing dan kera, hewan piaraan yang sangat erat hubunhgannya dengan manusia. Penyakit ini sebenarnya merupakan penyakit hewan, tetapi kadang kadang ditularkan pada manusia melalui gigitan binatang yang menderita Rabies, dan belum ditemukan obat/cara pengobatan untuk penderita Rabies tersebut sehingga selalu diahiri dengan kematian pada hampir semua penderita baik pada manusia maupun hewan.

Pengalaman penanggulangan Rabies selama ini menunjukan bahwa kegiatan tersebut akan memberikan hasil yang jauh lebih baik bila mayarakat turut berperan serta secara aktif, misalnya mencuci luka gigitan dengan sabun segera sesudah digigit hewan penular Rabies kenudian melapor ke Puksesmas/Rumah Sakit untuk pengobatan lebih lanjut, mengikuti jadual Vaksinasi secara ketat bila memperoleh Vaksin Anti Rabies (VAR), melakukan tindakan tindakan pencegahan dan pemberantasan pada hewan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Artikel ini dipublikasikan dengan maksud agar masyarakat pada umumnya dapat menyadari mengenai bahaya Rabies dan mengetahui cara cara pencegahan dan penanggulangannya, sehingga ahirnya tergerak untuk berperan serta aktif dalam tindakan penanggulangan penyakit rabies.

Pengertian

* Penyakit Rabies adalah Penyakit gila pada binatang anjing, kucing dan kera.
* Penyakit merupakan penyakit akut yang menular dengan disertai gejala gangguam susunan saraf pusat dan menyebabkan kematian.
* Penyakit rabies dapat ditularkan pada manusia dan hewan menyusui lain (kerbau, kambing, sapi, kuda) dengan penderitaan yang sangat, dan belum dapat diobati.

Penyebab

* Penyakit rabies disebabkan oleh Virus yang ditemukan oleh Louis Pasteur.
* Di Indonesia yang menjadi vector utama Rabies adalah anjing, kucing dan kera.

Cara penularan

* Seseorang dapat terjangkit penyapit Rabies bila orang tersebut digigit oleh anjing gila atau ada luka yang terbuka kena air liur anjing gila.
* Anjing yang gila mengigit anjing yang sehat, atau hewan lainnya seperti kerbau, sapi, kambing dan kuda.

* Virus yang berasal dari gigitan masuk kedalam tubuh biasanya menjalar menuju otak melalui saraf, kemudian dari otak menjalar ke bagian bagian tubuh lain diantaranya kedalam kelenjar ludah.

Tanda tanda hewan terjangkit Rabies

* Perubahan sifat dan gerak gerik binatang tersebut yang bisa menjadi ganas atau bahkan sembunyi dikolong/tempat gelap.
* Bila binatang tersebut menjadi ganas disebut Rabies yang ganas, dan yang bersembunyi disebut Rabies yang tenang.

Tanda tanda anjing terjangkit Rabies ganas

* Tidak lagi memperhatikan perintah pemilik.
* Suara menjadi parau.
* Anjing mudah terkejut, gugup, air liur banyak keluar.
* Ekornya berada diantara dua paha.
* Menyerang dan menggigit apa saja yang dijumpai.
* Kejang kejang disusul dengan kelumpuhan.
* Biasanya mati dalam waktu 4-7 hari setelah gejala pertama timbul

Tanda tanda anjing terjangkit Rabies tenang

* Senang bersembunyi ditempat gelap dan dingin
* Kejang kejang berlangsung sangat singkat atau tidak terlihat sama sekali.
* Kelumpuhan sangat menonjol sehingga tidak dapat menelan, mulut terbuka, air liur keluar terus menerus.
* Kematian terjadi dalam waktu singkat.

Tanda tanda orang menderita penyakit Rabies

* Sulit diketahui yang penting diperhatikan ialah adanya riwayat pernah digigit oleh anjing, kucing atau kera.
* Biasanya diketahui dengan tanda tanda : sakit kepala, lesu, mual, nafsu makan menurun, gugup dan nyeri tekan pada luka bekas gigitan.
* Pada tahap lanjutan timbul tanda tanda :

* Rasa takut yang sangat pada air dan peka terhadap sinar atau cahaya, angin dan suara.
* Air mata dan air liur yang berlebihan.
* Kejang kejang yang disusul dengan kelumpuhan.

Tindakan yang harus dilakukan terhadap orang dengan tanda tanda penyakit Rabies

* Segera membawa penderita ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.
* Memberitahukan kepada keluarga penderita agar menghindarkan kontak air liur atau gigitan penderita
* Laporkan segera kepada Kepala Desa untuk diteruskan kepada Dinas Kesehatan dan Dinas peternakan.

Tindakan yang harus dilakukan terhadap anjing yang telah menggigit orang.

* Anjing yang telah menggigit harus ditangkap, jangan dibunuh.
* Dinas Peternakan akan melaksanakan observasi atau pengambilan bahan pemeriksaan laboratorium.
* Bila anjing, kucing, kera telah terlanjur dibunuh atau mati, bangkainya jangan langsung dikubur laporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa agar diteruskan ke Kepala Dinas Peternakan untuk observasi selanjutnya.
* Bangkai bangkai binatang tersebut harus dikuburkan sedalam minimal satu meter dari permukaan tanah.
* Jangan membiarkan bangkai ditempat terbuka dan jangan dibuang ke sungai.

Pencegahan penyakit Rabies

* Hindari jangan sampai digigit anjing, kcing, kera atau binatang peliharaan lainnya.
* Anjing peliharaan agar diikat dengan rantai tidak lebih dari 2 meter dan moncongnya diberangus bila dibawa berjalan jalan.
* Diikat pada tiang dengan rantai tidak lebih dari 2 meter bila berada di halaman rumah yang pagarnya tidak tertutup rapat.
* Pemelihara anjing agar menuliskan papan peringatan “Awas Anjing Galak” bila anjing dilepas di pekarangan rumah.
* Semua anjing, kucing, kera yang dipelihara diharuskan untuk divaksinasi secara teratur oleh petugas Dinas Peternakan atau Dokter hewan praktek.
* Anjing liar/berkeliaran tak bertuan harus diberantas dengan jalan dibunuh atau diberi racun Strichnine, dan pencegahan perkembang biakannya.

Tindakan yang perlu dilakukan bila ditemukan anjing dengan tanda tanda Rabies.

* Segera bunuh anjing tersebut.
* Laporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa untuk diteruskan kepada Kepala Dinas Peternakan.

Tindakan yang perlu dilakukan bila digigit anjing, kucing dan kera.

* Segera cuci luka gigitan dengan air bersih, lebih baik bila air bersih yang mengalir, dengan memakai sabun cair, diulang selama 5-10 menit kemudian keringkan.
* Luka yang sudah bersih dan kering diberi obat merah, betadin atau alcohol 70%.
* Dirujuk ke Puskesmas atau Rumah Sakit untuk memperoleh pengobatan lebih lanjut.

Pentingya pendrita gigitan hewan rabies dirurjuk ke Rumah Sakit.

* Agar diketahui apakah perlu diberi suntikan anti Rabies.
* Bila suntikan anti rabies perlu diberikan karena anjing yang menggigit diduga menderita Rabies, maka oleh dokter akan diberikan suntikan disekitar pusar sebanyak 7 kali ( setiap hari satu suntikan) dan dilanjutkan dengan suntikan lengan sebanyak 4 kali ( hari ke 11,15, 30, 90 sesudah suntikan pertama.
* Bila orang digigit anjing yang menderita rabies tidak diberikan suntikan anti Rabies secara lengkap sesuai ketentuan, maka orang tersebut akan terancam kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar