Powered By Blogger

Jumat, 23 Juli 2010

askep luka bakar

A. Konsep Medis
1. Definisi :
Luka bakar adalah luak yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda benda yang menghasilkan panas ( Api,cairan panas,lstrik,Dll ) atau zat zat yang bersifat membakar ( Asam kuat,basa kuat ) ( Http/WWW.Gogle.com + Luka Bakar + Puskesmas alam samarinda ).
Luka bakar yang merupakan cedera yang cukup sering dihadapi para dokter.jenis yang berat memperlihatkan mobilitas dan dejat cacat yang relative tinggi dibandingkan dengan cedera oleh sebab lain.biaya yang dibutuhkan dalam penanganannya pun cukup tinggi.( R.Syamsuhi Hidayat.Penerbit Buku kedokteran EGC,edisi revisi )
Selain itu luka bakar dapat merusak untegritas kulit,mencetuskan individu pada masalah masalah gerak khususnya bila luka bakar luas. Asosiasi luka bakar amrik mengajurkan pengobatan pasien rawat jalan untuk semua luka bakar kecuali :
• Luka bakar super fisial
• Dewasa dengan luka bakar dengan ketabalan persial kurang dari 15% keterlibatan area permukaan tubuh ( APT )
• anak anak dan lansia dengan luka bakar ketabalan persial kurang dari 5% keterlibatan APT
• Individu dengan luka bakar ketebalan penuh kurang dari 2% keterlibatan APT
• Luka bakar api terhadap kepela, leher dan toraks selalu diatasi dengan dasar rawat jalan tanpa mengecualikan keterlibatan APT karena resiko cedera instalasi
Komplikasi utama berkenaan dengan cedera luka bakar luas adalah septi kimia,kontraktur,jaringan perut hypertonic,deficit kalori protein, dan kegagalan kardiofulmonal dan ginjal.
Cedera luka bakar diakibatkan dari serangan langsung, memasak,merokok,ledakan kebakaran rumah,kontak dengan objek panas, kecelakaan mandi air panas,dan factor lain.cedra luka bakar trjadi pada setiap kelompok umur dan jenis kelamin. Bila ini terjadi,tidak hanya melibatkan jaringan kulit tetapi juga semua system tubuh.kedalaman cedera termal tergantung agen sipembakar,suhu,dan lamanya pemajanan pada panas.Titik ekuilibrium kulit kira kira 44`C . suhu ini dapat ditoleransi sampai enam jam sampai terbakar.
2. Etiologi
Penyabab luka bakar selain terbakar api langsung/ tidak langsung, juga pajanan suhu tinggi dari matahari,listrik,maupun bahan kimia ,lukabakar karena api/akibat tak langsung dari api misalnya tersiram air panas banyak terjadi pada kecelakaan rumah tangga.( R.Syamsuhidrajad
3. Manifestasi klinik
a. Aktifitas/istirahat
Tanda :
Penurunan kekuatan,tahanan.
b. Sirkulasi
( Cedera,luka bakar,lebuh dari 20% APT ) hipotensi,( shok ).
Penurunan nadi periferdistall pada ekstrenitas yang cedera ; vasokonstriksi frifer umum dengan kehilangan nada,kulit putih dan dingin (syok listrik)
Takikardia (Syok /ansietas/nyeri).
Disritmia (syok listrik)
Pembentukan edema jaringan (semua luka bakar).
c. INTEGRITAS EGO.
Gejala :
Masalah, tentang keluarga,pekerja,keuangan,kecacatan.
Tanda :
Ansietas menangis,ketergantungan,menyangkal,menarik diri,marah.
d. ELIMINASI
Tanda :
Saluaran Urine menurut/tak ada selama fase darurat. Warna mungkin Hitam kemerahan bila terjadi mioglobin,mengindikasikan kekurangan otot dalam.
Diuresis (setelah kebocoran kapiler dan mobilitas cairan kedalam sirkulasi).Penurunan bising usus/tak ada,khususnya pada luka bakar kuteneus lebih besar dari 20% sebagai stress penurunan motilitas /peristaltic gastrik.
e. MAKANAN/CAIRAN.
Tanda :
Edema jaringan umum, Anoreksia, Mual/Muntah.
f. NEUROSENSORI
Gejala :
Area kebas, kesemutan.
Tanda :
Perubahan orientasi, afek, prilaku.
Penurunan refleks tendom dalam (RTD) pada cedera ekstremitas Aktivitas kejang (syok listrik), laserasi corneal,kerusakan retinal,penurunan ketajaman penglihatan (syok listrik).
Ruptul membran timpanik (syok listrik)
Paralisis (cedara listrik pada aliran saraf ).
g. NYERI/KENYAMANAN.
Gejala :
Berbagai nyeri, contoh luka bakar derajat pertama secara ekstrem sensitive untuk disentuh, ditekan, gerakan udara, dan perubahan suhu; luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat nyeri, sementara respons pada luka bakar ketebalan derajat kedua tergantung pada keutuhan ujung saraf ; luka bakar derajat tiga tidak nyeri.
h. RENAPASAN.
Gejala :
Terkurang dalam ruang tertutup, terpanjang lama (kemungkinan cedera imbalasi).
Tanda :
Serak, batuk mengi, partikel karbon dalam sputum, ketidak mampuan menelan sekresi oral, dan sianosis, indikasi cedera inhalasi.
Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar dada. Jalan nafas atas stridor /mengi (obstruksi sehubungan dengan laringospasme).
Bunyi nafas ; gemerioik (edema paru). Stridor (edema jaringan). Secret jalan nafas dalam (ronki).
i. KEAMANAN.
Tanda :
Kulit: Umum: Destuksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-5 hari sehubungan dengan proses thrombus mikrovaskuler pada berapa luka.
Area kulit tak terbakar mungkin dingin /lembab, pucat, dengan pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung sehubungan dengan kehilangan cairan /status syok.
Cedera api : terdapat area cedera campuran dalam sehubungan dengan variase intesitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar . Bulu hidung gosok ; mukosa hidung dan mulut kering, merah; lepuh pada faring posterior ; edema lingkar mulut dan/atau lingkar nasal.
Cedera kimia : Tampak luka berfariasi sesuai agen penyebab.
Kulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seperti kulit samak halus; lepuh, ulkus, nekrosis, atau jaringan perut tebal . Cedera secara umum lebih dalam dari tampaknya secara perkutan dan kerusakan jaringan dapat berlanjut sampai 72 jam setelah cederah.
Cedera listrik : Cedera kuteneus eksternal biasanya lebih sedikit dari dibawah nekrosis . penampilan luka berfariasi dapat meliputi luka aliran masuk /keluar (eksplosif), luka bakar dan gerakan aliran pada proksimal aliran tertutup , dan luka bakar termal sehubungan dengan pakaian terbakar .
Adanya fraktur /dislokasi (jatuh kecelakaan sepeda motor; kontraksi otot tetanik sehubungan dengan syok listrik)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar